Loading...
Loading..
Loading...
  Berita & Informasi


Senin, 09 Mei 2011 12:03:40 dikirim oleh admin
Ujian, "Penyakit" Pendidikan Nasional

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini assessment (penilaian) selain melalui pola-pola ujian harus terus didengungkan. Hal itu agar proses pembelajaran tidak lagi berfokus pada bentuk tes-tes tertulis untuk mengukur kemampuan siswa.

align=justify>Demikian diungkapkan pakar pendidikan Itje Chodidjah di Jakarta, Senin (9/5/2011). Menurutnya, para guru juga perlu diberi pemahaman dan pelatihan agar pelaksanaan assessment menjadi jelas. Pasalnya, sebesar apapun pemerintah ingin menjalankan assessment, jika guru-guru tidak memiliki pemahaman yang baik, proses itu hanya akan menjadi sia-sia.

"Paradigma guru juga perlu diubah, karena biasanya saat ini guru tidak sreg kalau tidak ada testing," tutup Itje.

Sementara itu, pakar pendidikan Agung Wibowo mengatakan, satu dari sekian banyak yang perlu dibenahi dalam sistem pendidikan Indonesia adalah penerapan assessment
untuk menentukan penilaian siswa. Assessment terhadap siswa seharusnya tidak didominasi lagi oleh ujian-ujian tertulis. Namun syaratnya, para guru harus mendapatkan proses pelatihan, pengawasan, serta bimbingan.

"Kalaupun ada pelatihan, biasa hanya sekedarnya saja, tidak sampai pada how to. Assesment dapat dikembalikan ke dalam kelas sebagai kegiatan berkesinambungan untuk memantau progres siswa,"
ujarnya.

Selain itu, metode assessment yang beragam juga harus dilakukan sepenuhnya secara jelas. Misalnya, dalam portofolio hasil kerja siswa sebagai bagian penting dalam assessment terhadap siswa. Hal itu dapat menjadi bukti berkelanjutan dari progres siswa selama setahun pembelajaran, yaitu seperti apa yang diperoleh dan apa saja yang perlu diperdalam dari materi di kelas.

"Sebenarnya, dalam standar proses kurikulum itu sudah ada. Namun, pemerintah harus menjalankan kurikulum tersebut dengan konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepenuhnya, yang menjadikan assessment sebagai tanggung jawab guru dan sekolah," kata Agung.

Agung menilai, saat ini pendidikan terlalu berpatokan bahwa ujian nasional (UN) adalah faktor utama keberhasilan siswa. Bahkan, saat ini juga sudah muncul wacana untuk diterapkannya UN di tingkat sekolah dasar.

"Saya tidak anti tes tertulis, tetapi tes itu bukan segalanya. Assessement penting untuk melihat kemampuan secara umum, serta apakah materi yang diberikan masuk ke dalam pemahaman siswa," tukasnya




Berita Lainnya

  • Pengumuman Lelang
  • Mendiknas: SPP itu haram
  • Sertifikasi Guru Dikeluhkan
  • Ujian, "Penyakit" Pendidikan Nasional
  • Memberantas Penyakit "Examen Cultus"
  • LIPI : Susu Formula Tak Mungkin Steril
  • REMBUK NASIONAL : Banyak Pembahasan, Tunggu Hasilnya Saja
  • Deja Vu
  • Kenapa Reaktor Nuklir Fukushima (Jepang) Meledak?
  • RSBI dan Penyelewengan di Semua Level