Selasa, 06 Des 2011 15:42:31 dikirim oleh admin
Presiden: Kaji Serius Sentralisasi Guru
style="mso-bidi-font-weight:normal">Kompas.com -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaanmengkaji serius wacana pengelolaan dan pembinaan guru yang disentralisasi lagi.Presiden tak ingin sentralisasi guru ataupun pendidikan diputuskan emosionaldan tergesa-gesa.
�Saya memberi kesempatan Mendikbudbersama pemerintah daerah dan organisasi guru mengkaji yang pas sehinggabermanfaat lebih baik ketika diputuskan,� kata Presiden dalam
sambutan HariGuru Nasional dan HUT Ke-66 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di SentulInternational Convention Center, Bogor (30/11).
Tema perayaan Hari Guru Nasionalkali ini �Meningkatkan Peran Strategis Guru untuk Membangun Karakter Bangsa�.Hadir, antara lain, Ketua MPR Taufiq Kiemas dan sejumlah menteri.
Pernyataan soal sentralisasi kembaliguru dan pendidikan ini disambut tepuk tangan meriah sekitar 4.500 guru yanghadir. Para guru dengan tegas mendukung sentralisasi guru.
Menurut Presiden, ada plus dan minussoal penerapan kembali sentralisasi pendidikan. Namun, Presiden mendukung hasilkajian terbaik yang akan direkomendasikan.
Kemarin, Presiden juga mengingatkanguru agar terus meningkatkan kinerja dan profesionalisme, termasuk mengajakguru menjadi teladan baik dan menciptakan lingkungan sekolah yang baik sehinggamenjadi tempat untuk pendidikan karakter.
style="font-size:10.0pt;font-family:"Tahoma","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Kesejahteraan guru
Pada peringatan itu, Ketua Umum PGRISulistiyo meminta pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru honorer dan gurubantu. Kalaupun sulit diangkat menjadi pegawai negeri, PGRI meminta pemerintahmembuat aturan penghasilan minimum bagi guru honorer dan bantu.
style="font-size:10.0pt;font-family:"Tahoma","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Menanggapi hal itu, Presidenmemerintahkan Menteri Keuangan mengkajinya. �Tolong bicarakan baik-baik denganMenteri Keuangan. Kalau dalam batas kemampuan kita serta konsep itu benar danmemang diperlukan, tentu bisa kita penuhi,� kata dia.
Menurut Presiden, Indonesia saat inimemiliki 4 juta PNS. Setiap tahun sekitar 200.000 pegawai pensiun, yang berartipeluang 200.000 calon pegawai masuk. Presiden meminta, rekrutmen pegawai negeribaru itu memperhatikan pengabdian guru honorer atau guru bantu yang sudah lamabertugas.
style="font-size:10.0pt;font-family:"Tahoma","sans-serif";mso-fareast-font-family:"Times New Roman"">Presiden juga meminta, distribusitunjangan profesi dan tunjangan khusus guru tak terlambat dibagikan.
Berita Lainnya