Rabu, 14 Nov 2012 12:25:34 dikirim oleh admin
Perubahan Kurikulum Raih Respon Positif dari Wapres
style="font-size:9.0pt;mso-bidi-font-size:11.0pt;line-height:115%;font-family:"Tahoma","sans-serif";mso-fareast-font-family:Calibri;mso-fareast-theme-font:minor-latin;mso-ansi-language:IN;mso-fareast-language:EN-US;mso-bidi-language:AR-SA">KOMPAS.com - Setelah dipaparkan siang tadi, perombakan kurikulum untuk tahun ajaran2013/2014 mendapat respon positif dari Wakil Presiden Republik Indonesia,Boediono. Hal ini berarti memastikan bahwa mulai Juni 2013 mendatang anak-anaksekolah baik dari tingkat SD hingga SMA akan menggunakan kurikulum baru.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, mengatakan bahwa perombakankurikulum ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional(RPJMN) sehingga sudah dibahas sejak lama. Ia juga mengungkapkan bahwa sudahsemestinya kurikulum yang ada diubah.
"Kurikulum berubah itu wajar karena tantangan jaman juga berubah, ilmukependidikan juga berubah, metodologi pembelajaran juga berubah," kataNuh, saat jumpa pers di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Selasa (13/11/2012).
Ia meminta pada semua pihak agar tidak perlu khawatir dengan perubahankurikulum yang ada. Pasalnya, kurikulum yang tengah dimatangkan ini akanmengedepankan observasi dan praktik langsung kepada peserta didik sehinggaimplementasi pembelajarannya akan lebih mengena.
"Memang sudah saatnya berubah. Anak-anak ini tidak bisa hanya sekedardiberitahu tapi saatnya anak-anak didorong untuk mencari tahu," jelas Nuh.
"Justru kalau kurikulum itu tidak berubah malah tidak wajar. Jangan risaujuga dengan perubahan ini. Perlu risau kalau itu tadi, kurikulum itu tidakberubah atau kurikulum berubah tapi tanpa dasar," imbuhnya.
Sementara dasar
dari perubahan kurikulum ini jelas untuk menjawab tantanganglobalisasi dan menyelesaikan berbagai masalah yang muncul dalam dunia anakseperti maraknya tawuran dan kekerasan. Dalam pembahasan kurikulum ini, titikprioritas ada pada ranah pendidikan dasar.
"Pendidikan dasar ini kan awal mulanya anak-anak ini tumbuh. Kalaupendidikan dasarnya bagus maka Insya Allah ke depannya pasti baik. Maka dariitu tadi perdebatan banyak terjadi untuk pendidikan dasar," tandasnya.
Berita Lainnya